Jumat, 26 April 2019

Mengatasi Asam Lambung Naik Serta Panduan Menu Makannya Agar Tidak Sering Kambuh

Apakah Anda sering merasa nyeri pada ulu hati atau merasakan sensasi panas di dada sampai ke tenggorokan? Jika iya, Anda mungkin memiliki gangguan pencernaan yang dikenal dengan nama GERD. GERD mirip dengan refluks asam lambung. Namun meski sama-sama bikin asam lambung naik, refluks asam lambung dan GERD tidaklah sama.

Sakit asam lambung akibat GERD bersifat kronis dan biasanya terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu dan bisa kambuh sewaktu-waktu. Simak ulasan lengkap tentang penyakit GERD termasuk gejala, penyebab dan pilihan obat asam lambung terbaik, beserta cara mencegah dan mengatasi asam lambung naik di kemudian hari.

Apa penyebab sakit lambung karena GERD?



Lambung bertugas memecah makanan yang masuk agar dapat diserap tubuh. Asam lambung sengaja dihasilkan oleh lambung untuk mempermudah pekerjaannya tersebut. Namun ketika jumlah asam yang dihasilkan malah terlalu banyak, maka dapat menyebabkan masalah lambung, seperti refluks asam lambung.

Refluks asam lambung adalah aliran balik asam lambung atau naiknya asam lambung ke kerongkongan. Aliran balik asam ini sebenarnya merupakan bagian normal dari pergerakan sistem pencernaan, sehingga refluks asam lambung tidak bisa dikatakan sebagai penyakit.
Namun jika asam lambung jadi sangat sering naik sehingga memunculkan sensasi rasa terbakar di dada dan tenggorokan (heartburn), artinya otot cincin lambung (sfingter) yang berfungsi sebagai katup penahan asam supaya tetap terus di lambung sudah tidak lagi berfungsi dengan baik. Nah, kondisi inilah yang kemudian menyebabkan Anda mengalami sakit asam lambung.
Sakit lambung dikatakan sebagai GERD apabila terjadi setidaknya lebih dari dua kali per minggu. Umumnya kondisi ini terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan tertentu yang bisa memicu asam lambung naik. Gejala GERD dapat berlangsung singkat ataupun bisa juga terjadi selama tidur.
Dalam beberapa kasus, penyebab asam di lambung naik juga dapat karena adanya tekanan pada perut saat kehamilan, faktor obesitas, atau memiliki sindrom hernia perut. Selain itu, seseorang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebih, merokok, memiliki diabetes, asma, dan penyakit jaringan ikat juga berisiko tinggi terkena penyakit ini.


Apa saja gejala GERD?

Ketika asam lambung naik, jaringan di sepanjang dinding kerongkongan akan terititasi oleh asam lambung. Akibatnya, Anda akan mengalami heartburn, yaitu sensasi panas atau nyeri di dada yang kadang-kadang gejala ini menyebar hingga ke kerongkongan. Kondisi ini biasanya terjadi setelah makan dan gejala akan lebih buruk ketika malam hari.
GERD juga biasanya menunjukkan gejala, seperti:
  • Mulut terasa asam
  • Sakit tenggorokan (terasa perih)
  • Makanan terasa naik dan mengganjal kerongkongan
  • Asam pada bagian belakang mulut
  • Mual
  • Muntah
  • Perut kembung
  • Kesulitan menelan
  • Batuk atau bengek
  • Suara serak
  • Mengi; batuk
  • Nyeri dada, terutama saat berbaring di malam hari
  • Cegukan
Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda memiliki gejala seperti dada yang terasa sakit atau napas pendek. Selain itu, Anda harus memberitahu dokter Anda jika gejala ini sering terjadi dan bertambah buruk. Tubuh masing­-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.
 
Apakah penyakit GERD bisa disembuhkan?
GERD disebabkan oleh otot cincin (sfingter) lambung yang tidak berfungsi normal. Tidak ada obat asam lambung yang dapat membuat otot tersebut kembali normal, tapi obat-obatan ini bisa membantu meredakan gejala dan mencegahnya kambuh kembali. 


Berbagai cara mengatasi asam lambung yang harus Anda ketahui
Selain dengan obat, sakit lambung sebenarnya bisa dengan mudah diatasi lewat pengaturan makanan yang lebih sehat dan seimbang.
Beberapa aturan pola makan yang perlu Anda perhatikan untuk membantu mengatasi asam lambung kambuhan adalah:
  • Makan lebih teratur. Salah satu penyebab kenaikan asam di lambung adalah pola makan yang tidak teratur. Oleh karena itu, usahakan untuk memiliki jam makan yang sama setiap hari. Selain itu, Anda juga disarankan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur karena hal tersebut dapat memicu asam naik ke tenggorokan saat tidur.
  • Hindari ngemil di antara waktu makan. Kebiasaan satu ini dapat membuat pencernaan kesulitan untuk mencerna makanan yang terlalu banyak. Akibatnya, tubuh membutuhkan waktu yang cukup lama pula untuk mencerna makanan tersebut.
  • Perhatikan porsi makan. Cara mengatasi asam lambung lainnya adalah dengan memperhatikan porsi makan. Pasalnya makan dalam porsi besar dapat memicu refluks. Untuk menghindari kelaparan, sebaiknya Anda makan lebih sering namun dalam porsi yang lebih kecil.
  • Mengunyah makanan dengan benar. Meski terlihat sepele, cara satu ini penting untuk diperhatikan. Pasalnya hal ini dapat dapat membantu enzim pencernaan mengolah dan mencerna makanan dengan lebih mudah sehingga mengurangi risiko asam lambung naik atau memperburuk gejala GERD yang Anda alami.
  • Hindari minum air terlalu banyak saat makan. Minum terlalu banyak air di tengah waktu makan bisa mencairkan asam di lambung dan membuat makanan yang Anda konsumsi lebih sulit untuk dicerna.
 

Pilihan makanan untuk asam lambung yang baik dikonsumsi
Asam di lambung rentan naik setelah setelsai makan. Maka, selain menjadwalkan makan lebih teratur, Anda juga perlu lebih ketat lagi menyeleksi apa yang Anda makan setiap hari untuk mengatasi asam lambung. Salah memilih makanan justru dapat membuat asam lambung naik.
Berikut ini beberapa makanan untuk asam lambung yang baik dikonsumsi jika Anda sedang sakit asam lambung:
  • Pisang. Pisang memiliki tingkat keasaman yang rendah dengan kadar pH sekitar 4,5 hingga 5,2. Hal ini membuatnya dapat menetralisir asam di lambung dan membantu meringankan gejala. Selain pisang buah no citrus lainnya seperti melon, apel, pepaya, dan pir juga jadi pilihan terbaik sebagai makanan untuk asam lambung.
  • Oatmeal. Oatmeal (bubur havermut) mengandung gandum utuh yang kaya akan serat sehingga dapat membantu menyerap asam di lambung sehingga dapat mencegah isi lambung naik kembali.. Pilihan makanan tinggi serat lainnya selain oatmeal adalah roti gandum dan beras whole grain. 
  • Sayuran hijau. Sayuran hijau seperti brokoli, kacang hijau, seledri, kol, bayam, dan lainnya adalah pilihan makanan untuk asam lambung terbaik. Ini karena sayuran-sayuran tersebut rendah akan asam sehingga membuatnya baik dikonsumsi untuk meringakan gejala refluks yang sedang Anda alami.
  • Jahe. Jahe memiliki sifat antiradang alami yang baik sebagai perawatan untuk sakit asam lambung dan masalah pencernaan lainnya. Anda dapat menambahkan jahe parut atau irisan jahe ke dalam smoothie, teh, atau masakan Anda.
  • Putih telur. Putih telur rebus adalah pilihan yang bagus sebagai makanan untuk asam lambung. Namun ingat, hindari kuning telur karena mengandung lemak tinggi yang justru dapat memperparah kondisi Anda yang sedang sakit asam lambung. 
  • Daging tanpa lemak. Daging tanpa lemak adalah pilihan terbaik sebagai makanan untuk asam lambung. Konsumsilah dada ayam tanpa kulit dan daging merah tanpa lemak dengan cara dikukus, dipanggang, atau dibakar. Hindari mengolah makanan jenis ini dengan cara digoreng karena minyak dapat memperburuk gejala refluks.
  • Lidah buaya. Tanaman lidah buaya dikenal sebagai penyembuh alami dan juga perawatan gangguan pencernaan, termasuk untuk GERD. 
 
Makanan yang harus dihindari jika sakit asam lambung
Seperti yang sudah disebutkan di atas, memperhatikan asupan makanan merupakan faktor penting untuk mengatasi asam lambung naik. Jika Anda sakit asam lambung, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikurangi, yaitu:
1. Cokelat
2. Soda
3. Makanan yang digoreng
4. Alkohol
5. Susu berlemak tinggi
6. Daging tinggi lemak
7. Kafein
8. Tomat
9. Buah citrus
10. Bawang bombay


Mengenal berbagai jenis obat asam lambung
Obat asam lambung sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu obat tanpa resep dan obat yang memerlukan resep khusus dari dokter. Meski begitu, baik obat dengan resep maupun yang tidak dengan resep, Anda harus berkonsultasi dulu dengan dokter untuk mendapatkan obat asam lambung terbaik sesuai dengan kondisi Anda. Hindari minum obat-obatan ini di luar dari anjuran yang diberikan.

Obat asam lambung yang dijual bebas
Jenis obat-obatan ini biasanya dapat Anda temukan dengan mudah di apotek, toko obat, atau bahkan di warung tanpa harus menebus resep dokter. Secara umum, ada tiga jenis obat bebas yang untuk mengatasi asam lambung, di antaranya:
  • Antasida. Beberapa antasida mengandung simetikon, yaitu suatu bahan yang membantu menyingkirkan gas berlebih dalam tubuh. Contoh obat antasida adalah Mylanta®, Malox®, Rolaids®, Gaviscon®, Gelusil®, dan Tums®.
  • H-2 receptor blockers. Histamin-2 (H-2) receptor blockers digunakan untuk mengurangi produksi asam di lambung. Contoh obat jenis ini adalah cimetidine (Tagamet®), nizatidine (Axid AR®), ranitidine (Zantac®), dan famotidine (Pepcid®). Efek H2 receptor blockers tidak secepat antasida tapi obat ini dapat menurunkan produksi asam di lambung hingga 12 jam.
  • Proton pump inhibitors (PPIs). Proton pump inhibitors (PPIs) adalah salah satu obat bebas yang lebih kuat mengatasi asam lambung ketimbang antasida dan H2 receptor blockers. Contoh obat jenis ini adalah omeprazole (Prilosec®) dan lansoprazole(Prevacid 24 HR®).
Ingat, selalu baca petunjuk cara pakai obat asam lambung yang tertera di label informasi produk. Bacalah dengan teliti berapa dosis yang Anda butuhkan dan interaksi apa saja yang mungkin terjadi dari penggunaan obat tersebut. Bila kondisi Anda tidak mengalami perubahan setelah dua minggu mengonsumsi obat bebas, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Obat asam lambung yang perlu resep dokter
Jika kondis Anda tidak juga kunjung membaik dengan obat bebas, dokter mungkin akan meresepkan obat yang lebih manjur untuk mengatasi asam lambung Anda. Obat asam lambung dari dokter biasanya tak jauh berbeda dengan obat yang dijual di pasaran, kecuali obat yang membutuhkan dosis yang lebih tinggi. Contoh obat asam lambung yang memerlukan resep dokter adalah sebagai berikut:
  • H-2 receptor blockers dengan resep. H-2 receptor blockers yang menggunakan resep umumnya dapat meredakan mulas dan mengobati refluks. Contoh obat ini adalah famotidine (Pepcid®), nizatidine (Axid®), cimetidine (Tagamet HB200®), dan ranitidine (Zantac®).
  • Proton pump inhibitors (PPIs) dengan resep. Obat ini paling baik dikonsumsi satu jam sebelum makan. Contoh obat proton pump inhibitors yang perlu resep dokter adalah esomeprazole (Nexium®), lansoprazole (Prevacid®), omeprazole (Prilosec, Zegerid®), pantoprazole (Protonix®), rabeprazole (Aciphex®), dan dexlansoprazole (Dexilant®).
  • Obat penguat sfingter esofagus bagian bawah. Baclofen (Lioresal®) adalah peregang otot dan obat antispastik yang digunakan untuk memperkuat sfingter esofagus bagian bawah. Namun, efek samping bacoflen dapat menyebabkan kelelahan atau mual.
Jika Anda masih sakit asam lambung meski sudah melakukan pengobatan seperti yang sudah disebutkan di atas, prosedur operasi kemungkinan akan dipertimbangkan dan disarankan oleh dokter. Prosedur operasi ini biasanya akan memulihkan fungsi otot sfingter esobagus bagian bawah. Meski begitu, operasi tetap tidak bisa mengembalikan fungsinya secara normal.




Sumber : https://hellosehat.com






Tidak ada komentar:

Posting Komentar