Gentamicin termasuk ke dalam golongan obat antibiotik. Obat ini digunakan untuk menangani infeksi akibat bakteri dengan cara membunuh sekaligus mencegah pertumbuhan bakteri. Contoh infeksi yang dapat diatasi dengan gentamicin meliputi infeksi mata, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, serta infeksi kulit.
Selain itu, pasien dengan luka pada mata atau telinga (misalnya karena tergores atau baru menjalani operasi) juga biasanya dianjurkan memakai obat ini guna mencegah
infeksi.
Merek dagang: Bioderm, Garapon, Ikagen, Konigen, Sagestam, Sagestam Ear Drops, Sagestam Eye Drops/Ointment, Sagestam Injection, Ximex Konigen
Tentang Gentamicin
Golongan | Antibiotik |
Kategori | Obat resep |
Manfaat | Mengobati dan mencegah infeksi akibat bakteri |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori Kehamilan dan menyusui | Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Khusus bentuk suntik - Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
|
Bentuk obat | Suntik, infus, tetes, oles |
Peringatan:
- Wanita yang merencanakan kehamilan atau sedang hamil dihimbau untuk menghindari penggunaan obat suntik gentamicin. Sedangkan ibu menyusui harus menggunakannya sesuai dengan anjuran dokter.
- Penting bagi penderita untuk menggunakan gentamicin sesuai jangka waktu yang diresepkan dokter, guna memastikan bakteri penyebab infeksi musnah serta mencegah kambuhnya infeksi.
- Pengguna obat tetes mata gentamicin sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat untuk sementara. Antibiotik ini dapat menyebabkan pandangan menjadi samar.
- Obat oles gentamicin adalah obat luar. Karena itu, jangan sampai terkena mata, hidung, atau mulut.
- Harap berhati-hati bagi lansia, pengguna lensa kontak, serta penderita gangguan ginjal, gangguan hati, myastenia gravis, asma, alergi terhadap sulfit, gangguan otot saraf, dehidrasi, serta memiliki kadar kalsium, kalium, atau magnesium yang rendah dalam darah.
- Selama menggunakan gentamicin, beri tahu dokter sebelum menjalani penanganan medis apa pun.
- Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Gentamicin
Dosis gentamicin yang diberikan tergantung pada jenis infeksi, tingkat keparahannya, serta riwayat kesehatan pasien. Berikut adalah takaran umum dosis gentamicin bagi pasien dewasa tanpa gangguan ginjal:
Bentuk: Obat tetes mata
- Infeksi mata ringanDosis: Gunakan 1-2 tetes obat tetes mata 0,3% maksimal 6 kali sehari
- Infeksi mata parah.Dosis: Gunakan 1-2 tetes obat tetes mata 0,3% tiap 15 menit atau pakailah obat oles mata 0,3% 2-3 kali sehari.
- Otitis eksternaDosis: Gunakan 2-3 tetes obat tetes telinga 0,3%, 3-4 kali sehari sebelum tidur.
Bentuk: Obat suntik atau infus
- Infeksi parahDosis: 3-5 mg/kg berat badan selama 7-10 hari.
- Infeksi saluran kemihDosis: 160 mg; 1 kali sehari.
Bentuk: Obat oles
- Infeksi kulitDosis: Obat oles 0,1% sebanyak 3-4 kali sehari.
Menggunakan Gentamicin dengan Benar
Gunakanlah gentamicin sesuai anjuran dokter dan jangan lupa untuk membaca keterangan pada kemasan. Selama penggunaan obat ini, minumlah yang banyak untuk mencegah dehidrasi.
Pastikan penderita meneruskan proses pengobatan sesuai yang diresepkan oleh dokter meski infeksi kelihatan sudah membaik. Ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya infeksi. Temui dokter jika infeksi mata atau telinga tidak membaik setelah menggunakan obat tetes lebih dari seminggu atau jika infeksi bertambah parah.
Pemeriksaan kesehatan (terutama untuk fungsi ginjal dan pendengaran) sebaiknya dilakukan secara rutin selama dan sesudah penggunaan obat suntik gentamicin. Proses ini penting dalam memantau keefektifan antibiotik dan memastikan tidak adanya efek samping.
Jangan lupa untuk mencuci tangan dan membersihkan bagian yang terinfeksi sebelum menggunakan gentamicin tetes atau oles. Lalu, segeralah mencuci tangan setelah menggunakan obat.
Pasien yang menggunakan lensa kontak dianjurkan untuk tidak memakai lensa kontak sampai infeksi mata sembuh. Lensa kontak boleh kembali digunakan sehari setelah pasien menyelesaikan dosis terakhir.
Bagi pasien yang lupa memakai obat tetes gentamicin, disarankan segera meneteskannya begitu teringat.
Untuk obat suntik gentamicin, perhatikan isi kemasan sebelum digunakan. Cairan gentamicin harus bening dan tanpa partikel. Jangan digunakan jika cairan telah berubah warna, berisi partikel, atau kemasannya bocor. Mintalah pada petugas medis untuk memberikan yang baru.
Interaksi Gentamicin dan Obat Lain
Terdapat sejumlah obat yang berpotensi menimbulkan reaksi tidak diinginkan (terutama gangguan ginjal) jika digunakan bersamaan dengan gentamicin. Misalnya, antivirus, kemoterapi, obat untuk gangguan usus, obat pencegah reaksi penolakan organ transplantasi, obat suntik osteoporosis, obat artritis, diuretik, maupun antibiotik lain. Beberapa contohnya meliputi:
- Allopurinol.
- Amphotericin B cholesteryl sulfate complex.
- Azithromycin.
- Furosemide.
- Hetastarch dalam saline normal.
- Idarubicin.
- Indometacin.
- Iodipamide meglumine.
- Pemetrexed.
- Propofol.
- Warfarin.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Gentamicin
Tiap obat pasti memiliki efek samping, termasuk gentamicin. Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan antibiotik ini adalah:
- Gangguan penglihatan.
- Sakit kepala.
- Ruam atau gatal pada kulit.
- Mual.
- Muntah.
- Tidak nafsu makan.
- Penurunan berat badan.
- Nyeri sendi.
- Limbung atau seperti mau pingsan.
Segera hentikan hubungi dokter apabila Anda merasakan efek samping serius yang berupa bunyi gemuruh pada telinga atau kehilangan kemampuan pendengaran, kejang, napas pendek, sensasi kebas atau geli, demam, serta gangguan ginjal.
sumber : https://www.alodokter.com/gentamicin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar